
"Asyhadu An Laa Ilaaha Illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasuulullah..
Radhiitu Billahi Rabba Wa Bil Islaami Diinan Wa Bi Muhammadin Nabiyyan Wa Rasuulan"
sekilas, tulisan di atas seperti biasa saja. atau sebagian menganggap hanya bacaan rutinan saja. wajar, memang demikianlah keadaannya. di sekolah-sekolah atau madrasah-madrasah, memang rutin dibaca sesaat sebelum aktifitas belajar dimulai.
namun, pernahkah terlintas di fikiran kita, apa maksud dari kalimat tersebut?, adakah sesuatu yang besar yang dikandungnya? mungkin hanya sebagian kecil saja.
kalimat pertama di atas adalah syahadah, setelah syahadah dilanjutkan dengan kalimat kedua yang bisa disebut sebagai penekanan dari syahadah itu. adakah yang tau artinya? pasti sudah pada tau, kalaupun belum tau, alangkah eloknya untuk mencari tau. kurang lebih artinya "Aku Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain ALLAH dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul/ Utusan Allah..
aku -telah- ridho ALLAH itu sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku dan Muhammad sebagai Nabiku"
kaitannya apa dengan judul? begini, dari kalimat di atas, kita bisa merenungi hal-hal yang sebelumnya belum perah kita pikirkan. banyak dari kita rajin beribadah, rajin puasa, sedekah, dan lain sebagainya untuk mengharap balasan yang berupa "pahala". nah, permasalahannya apa? bukankah itu baik? ya memang baik, itu menurut akal kita. tapi sebenarnya itu kesalahan tersembunyi yang tidak kita sadari. kita berfkir dengan beribadah dan mendapat "pahala" lalu bisa membawa ke syurga dan menjauhkan kita dari neraka. kalau kita beranggapan demikian, itu sangat sangat jauh dari ikrar kita sebagai hamba Allah. letak kesalahannya kita adalah menganggap PAHALA BISA MEMBAWA KE SYURGA, itu kealahan tersembunyinya. sadar atau tidak, kita telah mengabaikan Kuasa Allah dan beralih menyembah yang namanya pahala. kita memastikan kalau banyak pahala pasti masuk syurga, oo jangan dulu.. harus kita ketahui, bahwa PAHALA itu adalah makhluq yang tidak beda dengan kita. sedangkan yang namanya makhluk itu punya kuasa apa sih,, yang punya kuasa atas segala sesuatu kan ALLAH SWT. lakok bisa-bisanya kita mengandalkan pahala.
di samping itu juga, dimanakah letak keridhoan kita sebagai hamba kalau beribadah masih menharapkan balasan, di balas atau tidak biarkan saja lah, itu urusan Allah. yang terpenting, kita melaksanakan apa yang diperintahkan "juragan" kita YANG MAHA MENGETAHUI DAN MAHA BIJAKSANA. jadi, tata krama atau adab kita sebagai hamba adalah patuh saja apa yang diperintahkan dan ikhlas dalam melaksanakan. disuruh bekerja ya bekerja, kalau datang waktu bercakap-cakap (-baca: shalat/ wirid) dengan ALLAH ya kita ladeni, disuruh istirahat ya istirahat. la kalau seperti itu ibadahnya kurang dong? ya tidak, semua akan bernilai ibadah kalau kita melakukan dengan niat melaksanakn perintah allah. jadi, ibadah itu tidak hanya berupa shalat, wiridan, puasa atau i'tikaf saja. tapi, semua rangkaian kehidupan ini itu ibadah jika kita niatkan untuk melaksanakan perintah Allah. memangnya ada perintah untuk bekerja, tidur, makan, dsb? ada semua, sebagaimana sabda Nabi "bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kau hidup selamanya dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan kau besok akan mati".
Komentar
Posting Komentar
Komentar Anda Sangat Membantu